Senin, 23 Juni 2008

sustainable agriculture

Konsep Pertanian Berkelanjutan

Kata ” berkelanjutan” dalam bidang pertanian berarti kemampuan untuk tetap produktif sekaligus tetap mempertahankan basis sumber daya. Sedangkan untuk pengertian pertanian berkelanjutan diartikan sebagai ”pengelolaan sumber daya yang berhasil untuk usaha pertanian guna membantu kebutuhan manusia yang berubah sekaligus mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya alam”.

Berkelanjutan dalam pengembangan bidang pertanian mengandung berbagai pengertian yaitu : (1) Berkelanjutan sebagai suatu strategi pengembangan, (2) Berkelanjutan sebagai suatu kemampuan untuk mencapai sasaran, dan (3) Berkelanjutan sebagai suatu upaya untuk melanjutkan suatu kegiatan.

Dalam konteks kemampuan untuk mencapai sasaran, pertanian berkelanjutan mengandung pengertian bahwa dalam jangka panjang sistem tersebut harus mampu: (1) Mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan, (2) Mampu menyediakan insentif sosial dan ekonomi bagi semua pelaku dalam sistem produksi, (3) Mampu berproduksi yang cukup dan setiap penduduk memiliki akses terhadap produk yang dihasilkan.

Sedangkan dalam konteks kemampuan untuk melanjutkan suatu sistem produksi, pengembangan pertanian berkelanjutan apabila sistem tersebut tetap pada domain dari penggunaan sumberdaya lahan lintas waktu dan terus menerus mampu memberi dukungan pada tingkat produksi tertentu yang memberikan keuntungan ekonomi bagi pelakunya (commercial) dan kecukupan pangan penduduk (subsistence).

Pertanian berkelanjutan juga mencerminkan (1) Keberhasilan pengelolaan sumberdaya pertanian untuk memenuhi kebutuhan manusia, (2) Kelestarian sumberdaya dan lingkungan dapat dipertahankan, produktivitas dapat dipertahankan sekalipun dibawah cekaman lingkungan biofisik maupun sosial-ekonomi. Oleh karena itu pembangunan pertanian tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan atau mempertahankan produktivitas maupun produksi agregat lintas waktu, juga pada saat bersamaan harus mampu melindungi dan melestarikan sumberdaya pertanian untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Dengan demikian, diperlukan teknologi tepat guna, kebijakan dan pengelolaan sumberdaya yang sesuai dengan keunggulan komparatif dan kompetitif suatu wilayah.

Namun demikian, banyak orang yang menggunakan defenisi yang lebih luas dan menilai pertanian bisa dikatakan berkelanjutan jika mencakup hal-hal sebagai berikut:

  • Mantap secara ekologi, yang berarti bahwa kualitas sumber daya alam dipertahankan dan kemampuan agroekosistem secara keseluruhan dari manusia, tanaman dan hewan sampai organisme tanah ditingkatkan.
  • Bisa berlanjut secara ekonomis, yang berarti bahwa petani bisa cukup menghasilkan untuk pemenuhan kebutuhan dan/atau pendapatan sendiri, serta mendapatkan penghasilan yang mencukupi untuk mengembalikan tenaga dan biaya yang dikeluarkan. Keberlanjutan di bidang ekonomis ini bisa diukur bukan hanya dalam hal produk usaha tani yang langsung namun juga dalam hal fungsi sepeti melestaikan sumber daya alam danmeminimalkan resiko.
  • Adil, yang berarti bahwa sumber daya dan kekuasaan didistribusikan sedemikian rupa sehingga kebutuhan dasar semua anggota masyarakat terpenuhi dan hak-hak mereka dalam penggunaan lahan, modal yang memadai, mendapatkan bantuan teknis serta peluang pemasaran terjamin. Semua orang memiliki kesempatan untuk berperanserta dalam pengambilan keputusan, baik dilapangan maupun di masyarakat’ kerusuhan sosial bisa mengancam sistem sosial secara keseluruhan termasuk sistem pertaniannya.
  • Manusiawi, yang berarti bahwa semua bentuk kehidupan (tanaman, hewan, dan manusi) dihargai. Matabat dasar semua mahluk hidup dihormati dan hubungan serta intuisi menggabungkan nilai kemanusiaan yang mendasar, seperti kepercayaan, kejujuran, harga diri, kerja sama dan rasa sayang. Integritas budaya dan spritualitas masyarakat dijaga dan dipelihara
  • Luwes, yang berarti masyarakat pesedaan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi usaha tani yang berlangsung terus, misalnya pertambahan penduduk, kebijakan, perintaan pasar, dan lain-lain. Hal ini meliput bukan hanya pengembangan teknologi yang baru dan sesuai, namun juga inovasi dalam arti sosial dan budaya.

Tidak ada komentar: